Sirrul Asror //“Sirr al-asrar fi ma yahtaju Ilahi al-abrar”atau“rahasia dalam rahasia-rahasia yang Kebenarannya sangat diperlukan”

1. UCAPAN UNTUK PARA PEMBACA
Mohon Maaf Jika Terjemahan Dibawah Ini Ada yang Salah Maka Mohon Sekiranya Pembaca Dapat Meluruskannya Untuk Itu Saya Ucapkan Terimakasih Dan Semoga Bermanfaat

Sirrul Asror
(Petikan surat Syeikh Abdul Qadir al-Jilani)
Sahabat-sahabatku yang dikasihi. Hati kamu adalah seumpama cermin yang berkilat. Kamu mesti membersihkannya dari debu dan kekotoran yang menutupinya. Cermin hati kamu itu telah ditakdirkan untuk memancarkan cahaya rahasia-rahasia Ilahi.
Bila cahaya dari “Allah adalah cahaya bagi semua langit dan bumi…” mula menyinari ruang hati kamu, lampu hati kamu akan menyala. Lampu hati itu “berada didalam kaca, kaca itu sifatnya seumpama bintang berkilau-kilauan terang benderang…” Kemudian kepada hati itu anak panah penemuan-penemuan suci akan hinggap. Anak panah kilat akan mengeluarkan daripada awan petir maksudnya “bukan dari timur atau barat, dinyalakan dari pohon zaitun yang diberkati…” dan memancarkan cahaya ke atas pokok penemuan, sangat asli, sangat bersinar sehingga ia “memancarkan cahaya walaupun tidak disentuh oleh api”. Kemudian cahaya makrifat akan menyala sendiri. Mana mungkin ia tidak menyala sedangkan cahaya rahasia Allah menyinarinya?
Sekiranya cahaya rahasia Ilahi bersinar ke atas langit malam sehingga rahasia-rahasia akan menjadi terang oleh kemilau ribuan bintang-bintang “…dan dipandukan bintang-bintang (kamu) temui jalan (kamu)…”. Bukanlah bintang yang memandu kita tetapi cahaya Ilahi. Lantaran Allah “…menghiaskan langit rendah dengan keindahan bintang-bintang”. Sekiranya lampu rahasia-rahasia Ilahi dinyalakan di dalam diri batin kamu yang lain akan datang secara sekaligus atau beransur-ansur. Sebagiannya kamu telah ketahui sebagian yang lain akan kami beritahu disini. Baca, dengar, coba fahami. Langit ketidaksadaran (kelalaian) yang gelap akan dinyalakan oleh kehadiran Ilahi dan kedamaian serta keindahan bulan purnama yang akan naik dari ufuk langit memancarkan “cahaya diatas cahaya” memancar kelangit, melewati peringkat yang ditentukan sebagaimana yang Allah telah tentukan bagi kerajaan-Nya, sehingga ia bersinar penuh kemuliaan di tengah-tengah langit, menyinari kegelapan dan kelalaian. “(Aku bersumpah) demi malam apabila ia senyap sepi…dengan cuaca pagi yang cerah…” malam ketidaksadaran kamu akan melihat terangnya hari siang. Kemudian kamu akan menghirup air harum semerbak dan “bertaubat di awal pagi” terhadap ketidaksadaran (kelalaian) dan menyesali usiamu yang terbuang sia sia. Kamu akan mendengar nyanyian burung bulbul dipagi hari dan kamu akan mendengarnya dan berkata:
Mereka tidur sesaat dimalam hari dan pada awal pagi mereka memohon ampunan pada Allah
dan Allah bimbingkan kepada cahaya-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki.
Kemudian kamu akan melihat diufuk langit peraturan Ilahi akan matahari batin mula terbit. Ia adalah matahari kamu sendiri, karena kamu adalah “yang Allah beri petunjuk” dan kamu “berada pada jalan yang benar” dan bukan “mereka yang Dia tinggalkan didalam kesesatan”. Dan kamu akan memahami rahasia:
Tidak diizinkan matahari mengejar bulan dan tidak pula malam mendahului siang. Tiap sesuatu berjalan pada jalurnya (masing-masing).
Akhirnya ikatan akan terurai selaras dengan “perumpamaan yang Allah adakan untuk insan dan Allah mengetahui segala sesuatu”, dan tabir-tabir akan terkuak dan kulit akan terkelupas, memunculkan permukaan yang lembut di bawah yang kasar. Kebenaranpun akan membuka tabir wajahnya.
Semua ini akan bermula bila cermin hati kamu disucikan. Cahaya rahasia-rahasia Ilahi akan memancar Padanya jika kamu berhajat dan memohon kepada-Nya, dari-Nya, dengan-Nya.
Daftar Isi :
  1. UCAPAN UNTUK PARA PEMBACA
  2. PENGENALAN
  3. PERMULAAN PENCIPTAAN 
  4. MANUSIA KEMBALI KE KAMPUNG HALAMAN, KEPADA ASAL USUL / PERMULAAN MEREKA 
  5. PENURUNAN MANUSIA KEPERINGKAT RENDAH YANG PALING BAWAH 
  6. TEMPAT ROH-ROH DIDALAM BADAN  
  7. ILMU PENGETAHUAN DAN PERKEMBANGAN KEROHANIAN
  8. TAUBAT DAN PENGAJARAN MELALUI PERKATAAN
  9. KEROHANIAN ISLAM DAN AHLI SUFI.
  10. DZIKIR
  11. SYARAT YANG PERLU UNTUK MELAKUKAN ZIKIR.
  12. MENYAKSIKAN ALLAH: SAMPAI KEPADA MAKOM MELIHAT KENYATAAN ZAT YANG MAHA SUCI.
  13. TABIR CAHAYA DAN KEGELAPAN.
  14. KEBAHAGIAAN KARENA BERAMAL SALIH DAN KESENGSARAAN KERANA INGKAR.
  15. DARWIS (SUFI).
  16. PENYUCIAN DIRI.
  17. MAKSUD IBADAH SECARA AMALAN ZAHIR DAN IBADAH BATIN.
  18. PENYUCIAN INSAN SEMPURNA, YANG TELAH MENGASINGKAN DIRINYA DAN MEMBEBASKAN DIRINYA DARI SEGALA URUSAN DUNIA.
  19. ZAKAT
  20. PUASA SYARIAT DAN PUASA KEROHANIA.
  21. HAJJI KE MEKAH DAN HAJJI ROHANI KE HAKIKAT HATI.
  22. MENYAKSIKAN YANG HAK MELALUI SUASANA KEDAMAIAN YANG DATANG DARI KEGIGIHANNYA DALAM MELEPASKAN SEGALA KEDUNIAAN.
  23. PENGASINGAN DIRI DARI DUNIA DENGAN MEMASUKI KHALWAT DAN SULUK.
  24. DOA DAN DZIKIR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JALAN SULUK.
  25. MIMPI-MIMPI
  26. PENGIKUT-PENGIKUT JALAN KEROHANIAN.
  27. PENUTUP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjemah Syarah Al-Hikam (Syaikh Ibnu Athoillah)