"At-Tibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran"//Keutamaan Membaca dan Mengkaji Al-Quran


MUKADIMAH

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maga Penyayang.

Asy-Syeikh Al-Faqih Imam yang alim, warak, zahid, teliti dan cermat ini, Abu Zakariya Yahya Muhyiddin bin Syaraf bin Hizam An-Nawawi rahimaullah, berkata:
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Pemberi Anugerah, Dialah yang memiliki kekayaan, keagungan dan kebaikan yang memberi kita prtunjuk agar selalu beriman. Dia melebihkan agama Islam dibanding agama-agama lainnya dan memberi kita anugerah yang amat besar karena kepada kita diutuslah makhluk-Nya yang paling mulia dan paling utama disisi-Nya, kekasih dan Khalil-Nya, hamba dan rasul-Nya - Muhammad saw.
     Dengan perantara kekasih-Nya ini, Dia menghapuskan penyembahan terhadap berhala-hala tak berdaya. Allah swt memuliakannya dengan Al-Qur’an sebagai mukjizat yang kekal dari zaman ke zaman. Dengannya Dia mengajar seluruh makhluk, manusia dan jin dan mendiamkan orang-orang yang menyimpang dan sombong, serta menjadikannya penyubur bagi hati orang-orang yang memiliki mata hati dan ma’rifat.
      Al-Qur’an tidak akan pernah menjadi usang, meskipun selalu diulang-ulang atau perubahan zaman. Allah swt memudahkannya untuk diingat dan dihafal oleh anak-anak kecil dan menjamin keasliannya dari segala bentuk perubahan dan kejadian yang akan mengubahnya. Al-Qur’an tetap dipelihara dengan pujian Allah swt dan anugerah-Nya sepanjang masa. Dia memilih orang-orang yang pandai dan cakap untuk memelihara ilmu-ilmu Al-Qur’an dan mengumpulkan di dalamnya setiap ilmu yang dapat melapangkan dada orang-orang yang mempunyai keyakinan.
     Saya memuji-Nya atas semua itu dan nikmat-nikmat lainnya yang tidak terhitung banyaknya, lebih-lebih lagi nikmat berupa keimanan yang teguh. Saya memohon kepada-Nya agar selalu mencurahkan anugerah kepadaku dan kepada orang-orang yang saya cintai serta kaum muslimin tanpa pengecualian di muka bumi ini. Mudah-mudahan kita semua memperoleh rahmat dan ridha-Nya.
      Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah swt, tidak ada sekutu bagi-Nya, dengan kesaksian yang semoga diberikan ampunan dan yang sanggup menyelamatkan saya dari api neraka serta mengantarkan saya ke tempat tinggal yang mulia dalam syurga.
     Sesungguhnya, Allah swt telah menganugerahkan kepada umat ini - mudah-mudahan Allah swt menambah kemuliaan pad umat ini - agama Islam yang diridhai-Nya dan mengutus manusia terbaikNya - Muhammad saw - kepada mereka sebagai penerang jalan. Mudah-mudahan Allah swt melimpahkan kepadanya sholawat, berkat dan salam yang paling utama.
     Allah swt memuliakan umat ini dengan kitab Al-Qur’an sebagai kalam terbaik dan Allah swt mengumpulkan di dalamnya segala yang diperlukan berupa kabar orang-orang yang terdahulu dan yang kemudian, nasihat-nasihat, berbagai perumpaan, adab dan kepastian hukum, serta hujah-hujah yang kuat dan jelas sebagai bukti keesaan-Nya dan perkara-perkara lainnya yang berkenaan dengan yang dibawa oleh rasul-rasul-Nya. Mudah-mudahan sholawat dan salam Allah swt tetap atas mereka dan dapat mengalahkan orang-orang yang mulhid, sesat dan jahil.
     Allah swt pasti akan melipatgandakan pahala bagi orang-orang yang membaca Al-Qur’an dan pada waktu yang sama memerintahkan kita memperhatikan, mengamalkannya, mematuhi adab serta mencurahkan segenap tenaga untuk memuliakannya.
     Sejumlah ulama terkemuka telah menulis kitab-kitab yang telah dikenal orang-orang yang mau menggunakan anugerah akalnya tentang keutamaan dan kemuliaan membaca Al-Qur’an dan anugerah yang Allah swt berikan kepada mereka yang membacanya. Tetapi ada sebagian besar manusia yang semangat menghafalnya amat lemah, bahkan untuk menelaahnyapun mereka tidak mau karena miskinnya keinginan dalam hati mereka. Dengan demikian, Al-Qur’an tidak akan pernah menandatangkan manfaat apapun, kecuali bagi mereka yang mempunyai pemahaman yang baik dan mau mengamalkannya dalam ritunitas ibadah sehari-hari.
     Saya melihat penduduk kota kami, Damsyiq - mudah-mudahan Allah swt melindungi dan menjaganya, demikian juga kota-kota Islam lainnya – amat menaruh perhatian yang besar untuk menghormati Al-Qur’an dengan cara belajar, mengajar, membahas dan mengkajinya secara berkelompok ataupun sendirian. Mereka sungguh-sungguh dalam mempelajarinya tidak peduli malam ataupun siang, mudah-mudahan Allah swt menambah bagi mereka kegemaran untuk mencintai Al-Qur’an dan melakukan segalanya hanya dengan mengharapkan keridhaan Allah Yang Maha Agung dan Maha Mulia.
     Itulah mendorong saya mengumpulkan ringkasan adab-adab berinteraksi dengan Al-Qur’an dan sifat-sifat penghafal dan pelajarnya.
     Allah swt mewajibkan kita agar bersikap baik terhadap Kitab-Nya dan termasuk perlakuan ini ialah menjelaskan adab-adab pengkaji dan pelajarnya serta membimbing mereka melaksanakannya dan mengingatkan mereka dengan nasihat yang baik. Saya usahakan meringkas dan memendekkannya untuk menghindari pembahasan yang terlalu panjang. Saya batasi dalam setiap bagian hanya membahas satu aspek dan saya menyinggung setiap macam adabnya pada satu pembahasan yang tersendiri.
     Oleh sebab itu, ini salah satu konsekuensinya, sebagian besar yang saya kemukakan tida ada rujukan sanad-sanadnya. Meskipun saya benar-benar mempunyai perbendaharaan sanad itu, namun tujuan saya adalah menjelaskan asalnya dan dalam pembahasan itu saya menyinggung berkenaan sanad-sanad yang tidak saya sebutkan dalam penulisannya. Itu terpaksa harus saya ambil, mengingat suatu bahasan dalam bentuk ringkas akan lebih membekas dalam ingatan dan mudah dihafal, diambil manfaat dan gampang disebarkan.
     Kemudian saya jelaskan hadits-hadits shahih dan dha’if, disamping para perawi yang terpercaya sebab mereka kadang-kadang lupa menyebutkan hal itu.
     Saya tahu bahwa para ulama ahli hadits mengharuskan  pengamalan hadits dha’if berkenaan dengan keutamaan amalan dan fadilatnya. Meskipun begitu, saya rasa sudah cukup bila saya hanya memasukkan hadits-hadits yang shahih saja sehingga saya tidak menyebut hadits dha’if kecuali dalam keadaan-keadaan tertentu yang amat dibutuhkan.
     Kepada Allah Yang Maha Pemurah saya bertawakal dan berserah diri. Saya mohon kepada-Nya agar saya bisa menempuh jalan yang lurus dan terpelihara dari orang-orang yang menyimpang dan membangkang serta mendapat tambahan kebaikan. Saya mohon dengan penuh kerendahan diri kepada Allah swt agar memberikan keridhaan-Nya kepada saya dan menjadikan saya termasuk orang yang takut dan bertaqwa kepada-Nya dengan sebenar-benar taqwa dan memberi saya petunjuk dengan cara yang baik.
     Saya mohon pula kepada Allah swt agar memudahkan bagi saya setiap bentuk kebaikan dan membantu saya melakukan berbagai perbuatan baik dan menetapkan saya dalam keadaan seperti itu sampai ajal kematian menjemput saya dan juga melakukan hal yang sama terhadap semua orang yang saya cintai serta kaum muslimin dan muslimat sekalian.
     Cukuplah Allah swt sebagai penolong saya, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjemah Syarah Al-Hikam (Syaikh Ibnu Athoillah)