KESALAHAN YANG DAPAT MENYEBABKAN TERTUTUPNYA PIKIRAN KITA

Kesalahan Yang Dapat Menyebabkan Tertutupnya Pikiran Kita
boleh share/tag/cofy paste/print/suka suka

1. SELALU INGIN MENDEBAT.

Saat anda membaca artikel atau mendengar pembicaraan orang lain,anda bukan membaca dan mendengar apa yang baik dan bisa bermanfaat bagi anda tetapi pikiran anda mencari argument untuk mengalahkan apa yang anda baca dan anda dengar.

Kemudian anda langsung berkomentar sebelum orang lain selesai berbicara atau sebelum selesai membaca. Kadang argument sangat dangkal karena hanya didorong keinginan untuk mendebat meski tidak memiliki argument. Ini menutupi pikiran anda karena hanya fokus ingin mendebat.

Mengapa ini bisa terjadi?

Karena ada kesombongan dalam diri anda. Anda merasa lebih pandai dari orang yang berbicara atau menulis artikel. Pikiran bawah sadar anda mengatakan bahwa orang ini salah dan harus anda debat tanpa melihat isi dari yang ditulis atau dibicarakan secara seksama. Pokoknya saya mempunyai pendapat yang lebih baik.

Apa masalahnya ?
Anda akan kehilangan pelajaran,karena anda akan melewati poin poin penting dari apa yang dibicarakan orang tersebut. Pikiran hanya fokus pada satu hal dalam satu waktu,

jika anda pokus pada mendebat maka anda akan kehilangan fokus pada belajar atau mengambil hikmah. Bukankah ini akan menutup pikiran anda?

Anda akan merusak keakraban. Orang tidak suka jika terlalu didebat maka bisa jadi akan tumbuh rasa tidak suka dalam hati terhadap anda. Saat mereka menunjukkan ketidak sukaan tersebut andapun berkata seharusnya mereka bisa menerima kritik.

Namun masalahnya bukan tentang kritik,jika anda selalu mendebat itu bukan kritik. Jika anda mempunyai niat ingin memperbaiki ada cara lain yang bisa dilakukan dengan cara yang lebih baik.

2. SELALU MENCARI KESALAHAN

Pada kasus pertama selalu menyalahkan dengan argument maka kasus kedua ini adalah selalu mencari kesalahan atau hanya melihat kekurangan dari apa yang dibicarakan atau ditulis orang lain. Dari sekian banyak sesuatu yang dibicarakan atau ditulis orang lain maka anda hanya fokus pada kesalahannya atau kekurangannya,kemudian langsung menyerang kesalahan tersebut.

Apa masalahnya ?

Anda bisa berargumen bahwa maksud anda baik memberikan koreksi terhadap orang tersebut,ini memang baik,tapi hati hati sebab anda bisa kehilangan banyak poin penting karena anda terlalu sibuk mengkoreksi kesalahan orang lain,yang kadang bukan kesalahan substansial. Bukankah keadaan ini akan menutup pikiran anda?
Masalah kedua sama dengan selalu mendebat,Anda bisa dibenci.

Mengapa ini bisa terjadi?

Kemungkinan penyebabnya hanya untuk “Show Up” ingin menunjukkan diri kritis dan hebat bisa melihat kesalahan orang lain. Kritis itu jeli bukan berarti hanya bisa melihat kesalahan orang lain saja tetapi juga mampu melihat kebenaran.

Solusi menghindari selalu mendebat dan menyalahkan bukan berarti kita tidak boleh mendebat orang lain dan juga bukan berarti kita tidak boleh menyalahkan orang lain, tetapi yang tidak boleh adalah “selalu” menyalahkan atau mendebat.

Cara untuk menghindarinya :

Camkan,orang lain bisa benar dan anda salah. Sehebat apapun ilmu anda. Anda tidak akan pernah tahu segalanya. Mungkin ada yang tidak terpikirkan oleh anda, belum tentu dia salah, bisa saja anda yang memang tidak tahu.

Berhentilah sejenak saat orang lain berbicara, atau setelah menulis artikel, jangan langsung respon, ini akan menghentikan kebiasaan negative tersebut.

Saat anda berhenti sejenak anda bisa berfikir lebih jernih dan bijak.

Bukalah untuk kebaikan dan kebenaran dan pikirkan manfaatnya untuk anda. Maka andapun akan berterima kasih

Pikirkan dengan bijak :
- Haruskah saya mendebat ? Seberapa pentingkah ?
- Haruskah saya mengkoreksi kesalahan itu ? Seberapa pentingkah ?

Mungkin anda harus mendebat,mungkin harus mengkoreksi tetapi “tidak selalu”. Ini supaya tidak menutup pikiran anda.

3. BERDEBAT DENGAN MENYERANG ORANG TANPA MELIHAT SUBSTANSINYA.

Hal yang ketiga yang bisa menutup pikiran anda ialah berdebat dengan menyerang orangnya. Bukan berargumen terhadap argument dia misalnya anda langsung menjatuhkan karakter orang tersebut dengan cara menyebutkan kejelekannya atau menuduhnya. Maksud anda hanya menjatuhkan mental orang tersebut. Jelas ini akan menutup pikiran anda.

Apa masalahnya?
Tentu saja,anda akan kehilangan substansi, manfaat, kebaikan dan kebenaran dari argument tersebut.

Mengapa bisa terjadi?
Karena anda hanya mencari kemenangan , bukan kebenaran.

Solusinya.
Camkan oleh anda buat apa mendapatkan kemenangan , tetapi hati anda tertutup dari kebenaran.

4. SELALU MENJAWAB “TERGANTUNG PRIBADI MASING MASING”.

Dan yang keempat adalah orang yang selalu menjawab ‘tergantung pribadinya masing masing’. Apapun nasihatnya akan selalu dijawab dengan ungkapan ini. Mungkin karena anda sering mendengar atau membaca jawaban seperti ini. Atau bisa saja anda termasuk orang yang sering atau selalu menjawab dengan ungkapan ini.

Apa masalahnya ?
Mungkin jawaban ini serasa bijak namun sebenarnya perlu hati hati ,kebaikan dan kebenaran bukan tergantung pribadinya masing masing, tetapi tergantung petunjuk dari yang dijamin kebenarannya yaitu Alqur’an.

Pembicaraan akan berhenti saat anda berbicara “tergantung pribadinya masing masing”. Semua argument akan berhenti dengan jawaban ini. Semuanya bisa dijawab dengan jawaban ini.

Masalahnya yang kedua, jawaban ini tidak memberikan solusi, jawaban ini hanya ingin menghentikan diskusi, mungkin karena dia tidak tahu. Anda lebih baik banyak bertanya dari pada malah menjawab dengan jawaban seperti ini.

Ketiga, bisa jadi jawaban ini hanya mengelak disaat anda merasa disalahkan dan tidak punya argument misalnya “berduaan disuatu tempat sepi dengan lawan jenis yang bukan muhrim itu tidak boleh”. Karena anda suka tetapi tidak ada argument kemudian anda menjawab itu “tergantung pribadi masing masing”.

Keempat, jawaban ini tidak menunjukkan ketegasan , mana yang benar atau yang salah, padahal yang Hak itu jelas dan yang Batil juga jelas.

Solusi.
-Fokuslah pada substansi pembicaraan
-Terimalah, bahkan berterima kasihlah saat kesalahan kita ada yang mengkoreksi.
-Kebenaran ada dalilnya, bukan “tergantung pribadi masing masing”.

KESIMPULAN
Buka mata, buka hati, bukalah pikiran anda insya Allah kita akan semakin bijak, semakin banyak hikmah dan ilmu bertambah terus. Jangan menutup pikiran Anda.

TERAPIPIKIRAN POSITIF
Pikiran positif sangat penting sebab semua berawal dari pikiran anda. Anda adalah apa yang anda pikirkan. Mungkin anda pernah mendengar apa yang disebut dengan keajaiban berfikir positif yang katanya “Jika anda berpikir bisa maka anda akan bisa”.

Tentu saja sebagai seorang muslim kita menambahkan insya Allah sebab kita tidak bisa memastikan secara mutlak.
“Jika anda berpikir bisa,insya Allah akan bisa”.

SEMOGA BERMANFAAT


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjemah Syarah Al-Hikam (Syaikh Ibnu Athoillah)