*Jika Rasa Malu Hilang Maka Binasalah Kita*

Malu itu sebagian dari iman.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. : Nabi Saw.
Pernah bersabda ; “Iman meliputi lebih dari enam
puluh cabang atau bagian. Dan Al haya’ (rasa malu) adalah sebuah cabang dari iman.” (HR. Bukhari)

Rasa malu itu keberkahan.
Dengan rasa malu kita terhalang dari dosa.
Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amr Al Anshari Al Badri ra. berkata, Rasulullah saw telah bersabda,
“Sesungguhnya sebagian yang masih dikenal umat manusia dari perkataan para nabi terdahulu adalah: ‘Bila kamu tidak malu, maka berbuatlah sesuka hatimu.” (HR. Bukhari)

Kebinasaan seseorang dimulai dari hilangnya rasa
MALU... Bila sudah tidak ada rasa malu, maka dia menjadi manusia bebas.
Bebas tanpa aturan, dan bebas berbuat sesuai hawa nafsu. Tuhannya hanyalah nafsunya. Sehingga hidupnya bergelimang dosa.

“Sesungguhnya Allah jika menghendaki memBINASAkan seorang hamba, maka Dia menCABUT dari orang itu rasa MALU.
Jika telah tercabut darinya rasa malu, engkau tidak menjumpai orang itu kecuali berGELIMANG DOSA.
Jika engkau tidak menjumpai kecuali bergelimang dosa, dicabut (pula) dari dirinya AMANAH.
Jika telah dicabut darinya amanah, engkau tidak menjumpainya kecuali sebagai orang yang berKHIANAT dan diKHIANATi.
Jika engkau tidak menjumpainya kecuali dalam keadaan berkhianat dan dikhianati, maka dicabut darinya RAHMAT (Allah).
Jika telah dicabut darinya rahmat (Allah), engkau tidak menjumpainya kecuali dalam keadaan terKUTUK dan terLAKNAT.
Jika engkau tidak menjumpainya kecuali dalam keadaan terkutuk dan terlaknat, maka diCABUT darinya IKATAN dengan ISLAM”.
(HR. Ibnu Majah)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjemah Syarah Al-Hikam (Syaikh Ibnu Athoillah)